Lembaga amil zakat dan infak Nahdlatul Ulama (Lazisnu) ranting desa Wonoketingal kecamatan Karanganyar kabupaten Demak Ahad malam senin (29/8) memberikan santunan kepada 34 anak yatim / piatu dan 29 difabel. Masing-masing menerima santunan dengan nominal 150 ribu untuk anak yatim dan 100 ribu untuk difabel.
Program santunan ini dilakukan rutin setiap bulan dan sudah berlangsung selama sepuluh bulan. Selama pandemi penyaluran dilakukan door to door panitia mengantarkan ke rumah masing-masing. Setelah pandemi mereda dan jumlah kasus positif covid-19 di desa "nol", program santunan mulai dilakukan secara terbuka di musholla-musholla kampung. Hal ini dimaksudkan agar syi'ar sosial menyantuni anak yatim makin meningkat.
Rais Syuriah NU Ranting desa Wonoketingal KH. Noorlan Syahri mengakui bahwa nominal santunan yang diberikan memang belum seberapa, namun setidaknya dengan santunan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban anak-anak yatim dan mereka yang diberi cobaan kekurangan fisik dan mental. Oleh karenanya dalam kesempatan santunan ini beliau mengajak kepada kaum muslimin supaya turut membantu menyumbang program santunan rutin melalui lazisnu.
Sumber dana santunan ini berasal dari penggalangan dana melalui kaleng infak yang disebar ke setiap rumah. Dengan kaleng ini diharapkan warga turut menyumbang kan koin atau uang kecil ke dalam kaleng infak. kemudian setiap tanggal 25-28 petugas lazisnu mengumpulkan infak warga tersebut. Dengan koin atau uang kecil warga tidak keberatan menginfakkan harta mereka. Namun uang kecil tersebut ternyata bisa menjadi banyak dan berdampak besar setelah terkumpul jadi satu. Nilainya tidak bisa dianggap enteng, paling tidak bisa untuk menyantuni 60an orang dan membangun gedung NU yang berada di tingkat Majlis Wakil Cabang atau Kecamatan.
KOMENTAR