Harga bawang yang murah sejak November tahun lalu dan hingga sekarang makin anjlok, membuat ormas GP Ansor Pimpinan Anak Cabang Mijèn tergerak menyuarakan keprihatinan petani bawang di Mijèn. Pasalnya Kecamatan Mijèn menjadi sentral budidaya bawang merah di Demak.
Hal serupa membayang-bayangi petani padi, takut harga gabah yang sebentar lagi mau panen akan ikut hancur dengan adanya keputusan pemerintah mengimpor beras.
Oleh karena itu melalui Parade Banser Ansor Demak yang berlangsung pagi ini (27/1) di Demak, PAC Ansor Mijèn mengangkat tema "Tolak Impor Beras, Ekspor Bawang Merah".
Melalui parade yang diikuti 14 PAC se Demak dengan personel kurang lebih 3000 anggota Ansor dan Banser , PAC Ansor Mijèn membuat gunungan dari Bawang Merah. Gunungan juga disertai tulisan pergerakan harga dari tahun ke tahun yang makin terpuruk.
Berikut adalah surat terbuka yang ditulis di gunungan Bawang merah
Hal serupa membayang-bayangi petani padi, takut harga gabah yang sebentar lagi mau panen akan ikut hancur dengan adanya keputusan pemerintah mengimpor beras.
Oleh karena itu melalui Parade Banser Ansor Demak yang berlangsung pagi ini (27/1) di Demak, PAC Ansor Mijèn mengangkat tema "Tolak Impor Beras, Ekspor Bawang Merah".
Melalui parade yang diikuti 14 PAC se Demak dengan personel kurang lebih 3000 anggota Ansor dan Banser , PAC Ansor Mijèn membuat gunungan dari Bawang Merah. Gunungan juga disertai tulisan pergerakan harga dari tahun ke tahun yang makin terpuruk.
Berikut adalah surat terbuka yang ditulis di gunungan Bawang merah
SURAT TERBUKAKepada yth :
1. Bapak Gubernur Jawa Tengah
2. Bapak Bupati Demak
Assalamualaikum wr wb.
Bapak pasti tahu kalau kecamatan Mijen mayoritas adalah petani bawang merah, maka agar kami tidak terus merugi Bapak harus menolak impor bawang merah, dan jadikan Mijèn sebagai sentra pertanian bawang merah
TtdKader Ansor BanserPetani Bawang MerahMijèn - Demak
KOMENTAR