TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengunjungi kediaman almarhum Miftahul Huda, di Desa Tahunan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Selasa (23/1/2018) malam.
Miftahul Huda adalah seorang kader Banser yang meninggal akibat kecelakaan lalulintas di jalan tol Banyumanik Semarang, Senin (22/1/2018) kemarin.
Gus Yaqut, datang didampingi sejumlah pengurus PP GP Ansor, dan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Grobogan, serta ratusan personel Banser dari Kabupaten Grobogan dan sekitarnya.
Ketum GP Ansor Gus Yaqut mengunjungi keluarga Almarhum Sahabat Miftakhul Huda |
Gus Yaqut, sapaannya, mengatakan secara pribadi dirinya tak mengenal langsung Miftahul Huda. Akan tetapi dari cerita yang disampaikan rekan-rekan dan ayahnya, bahwa Huda adalah kader yang luar biasa.
“Khidmahnya ke NU ini juga total, tapi karena Allah berkehendak lain ya kita harus menerima. Kita juga sampaikan ke keluarga juga demikian,” katanya, dalam keterangan tertulis.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan anak berusia 1,5 tahun. Gus Yaqut menegaskan, Ansor akan menanggung biaya pendidikan anaknya sampai dewasa.
“Untuk anaknya yang masih 1,5 tahun itu, Insya Allah Ansor nanti akan menanggung biaya pendidikannya. Tadi sudah kita atur, dia mau sekolah sampai jenjang apa, PC Ansor Kabupaten Semarang yang akan menghandle,” katanya.
Menurutnya, PC Ansor Kabupaten Semarang memiliki lembaga pendidikan yang cukup baik. Hal ini sebagai ungkapan kepedulian GP Ansor terhadap kadernya yang telah mengabdi pada organisasi secara total.
“Bapaknya Almarhum mau berembug dulu dengan keluarga, tentu keputusan sepenuhnya diserahkan ke keluarga,” ujarnya.
Gus Yaqut juga mengungkapkan, bahwa ada hikmah di balik peristiwa ini. Sesuai janji pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari, bahwa siapapun yang ‘ngurusi NU’ maka dianggap sebagai santrinya dan didoakan ketika meninggal masuk surga.
“Saya kira, Huda ini menjadi salah satu contoh bagaimana kader ini berkhidmah ngurusi NU meski lewat Ansor-Banser, dan saya yakin Mbah Hasyim akan menepati janjinya,” ujarnya.
Bagi kader Ansor dan Banser di berbagai daerah di Indonesia yang kini masih mengabdi, dapat mengambil pelajaran atas hal tersebut. “Kita lihat kan gelombang rasa ikut berduka nggak berhenti, mengalir terus, tentu melihat totalitas almarhum,” katanya.
Saat mengunjungi keluarga almarhum, Gus Yaqut juga memberikan tali asih ke keluarga dan mendoakan agar anak almarhum kelak menjadi orang yang berguna untuk agama, bangsa dan negara.
Sebelumnya, Miftahul Huda meninggal akibat kecelakaan di jalan tol Banyumanik Semarang, saat perjalanan pulang dari mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) Muadalah di Ungaran Kabupaten Semarang. (*)
KOMENTAR