Aroma NU Di Negeri Seberang
Nahdhatul Ulama’ atau yang disingkat
dengan NU adalah organisasi Islam yang muncul di tengah-tengah bangsa Indonesia
yang sedang mengalami gradasi moral dan mental. Rongrongan dan gaya hidup
negatif yang diperlihatkan oleh kaum penjajah menempatkan bangsa ini pada kehancuran.
Pada titik inilah muncul organisasi NU yang dipelopori oleh salah satu ulama’
kharismatik Nusantara KH. Hasyim Asy’ari. Organisasi ini secara terus menerus
menyuarakan kemerdekaan dan menebarkan Islam di hati sanubari bangsa. Tidak
sedikit darah dari para Ulama’ dan santri yang bercucuran membanjiri bumi
pertiwi. Penantian yang lama dan perjuangan yang melelahkan akhirnya menemukan
hasil juga dengan terbebasnya bangsa ini dari belenggu kaum penjajah. Tepatnya
pada tanggal 17 Agustus 1945 Presiden pertama Ir. Soekarno memproklamirkan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Suasana Yasinan |
NU memiliki pengaruh dan andil besar
dalam membentuk karakter bangsa. Mulai dari doktrin hingga tradisi yang
dijalankan oleh para Ulama’ NU masih eksis diamalkan sampai sekarang ini. Namun
tradisi NU ini rupanya tidak hanya berkisar pada pribumi saja, Mostyn Estate
(ladang Mostyn) – daerah kecil yang berada di Kunak Tawau Provinsi Sabah
Malaysia – penduduknya juga melanggengkan amalan-amalan/tradisi NU. Walaupun
istilahnya bukan NU namun penduduk setempat menjalankan berbagai amalan khas
NU. Berikut beberapa amalan yang dipraktikan:
1.
Yasinan
dan Tahlilan
Yasin merupakan
salah satu surat al-Qur’an. Sedangkan Tahlil adalah sekumpulan beberapa ayat
suci al-Qur’an dan dzikir-dzikir. Jadi kegiatan membaca yasin dan tahlil
disebut dengan Yasinan da Tahlilan. Kegiatan ini biasanya dilaksankan untuk
mendo’akan orang yang sudah meninggal agar diampuni dosanya, diterima amal baiknya
dan mendapatkan tempat yang terbaik disisi Allah SWT.
2.
Berjanjenan
Berjanjenan
adalah kegiatan membaca biografi Nabi Muhammad SAW. karya Syaikh Ja’fa Syaikh
Ja'far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji. Kitab ini menceritakan biografi Nabi mulai dari kelahiran sampai wafatnya Nabi Muhammad SAW. Selain al-Barzanji ada beberapa kitab Maulid yang masyhur di Indonesia seperti Simthud Duror, Dziba' dan Natsar.
3.
Bancaan
Mendak
Mendak berasal
dari bahasa jawa yang juga dapat disebut dengan haul. Bancaan mendak/haul
merupakan peringatan satu tahun meninggalnya seseorang. Kegiatan ini biasanya
diawali dengan pembacaan Yasin, Tahlil dan diakhiri dengan acara makan
bersama atau berkatan (tempat yang didalamnya terdapat nasi, lauk pauk dan sayuran).
4.
Shalat
subuh dengan do’a qunut
Do’a qunut
merupakan do’a khusus yang dibaca pada raka’at kedua ketika i’tidal. Do’a qunut
biasanya dijalankan pada shalat subuh dan shalat witir pada pertengahan bulan
Ramadhan.
5.
Membaca
Basmalah di Surat al-Fatihah ketika Shalat
Basmalah adalah
salah satu dari tujuh ayat surat al-Fatihah. Jadi membaca surat
al-Fatihah tanpa Basmalah ketika shalat maka hukumnya tidak sah.
6.
Ziarah
Kubur
Ziarah berasal
dari bahasa Arab yang berarti mengunjungi. Ziarah kubur berarti mengunjungi
orang yang sudah meninggal di makam. Kegiatan ziarah berupa pembacaan Yasin dan
Tahlil yang tujuannya sama dengan kegiatan Yasinan dan Tahlilan. Jadi ziarah
kubur jauh dari persepsi sebagian orang yang mengatakan bahwa ziarah kubur
adalah ritual minta-minta pada selain Allah.
Demikianlah amalan-amalan yang dipraktikan oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah an-Nahdhiyyah yang masih lestari sampai jaman now.
Demikianlah amalan-amalan yang dipraktikan oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah an-Nahdhiyyah yang masih lestari sampai jaman now.
Sumber:
Wawancara dengan sahabat Anam Isyana – Pengajar di CLC (Comunity Learning
Center), sekolah di Malaysia khusus untuk anak Indonesia.
Penulis:
Taufikul Lutfi Rois (Kabid Keagamaan PAC GP Ansor Karanganyar Demak)
KOMENTAR