Ust. Nur Rokhim: Presiden Lebih Diutamakan Jadi Imam Shalat

Presiden RI Joko Widodo jadi imam shalat

Siapa yang menjadi imam shalat adalah hal biasa sehari-hari ummat islam. Tapi menjadi persoalan atau dipersoalkan manakala yang jadi imam sholat adalah Jokowi Presiden RI. Terlebih saat ini adalah tahun politik, apapun bisa diblow-up diributkan, apalagi soal agama di Indonesia paling laku dijual & digoreng.

Menanggapi polemik presiden jadi imam sholat, Ustadz Nur Rokhim berpendapat bahwa presiden lebih diutamakan menjadi imam sholat. Ustadz asal Kabupaten Demak yang menjadi Imam Masjid di Mako Brimob Kota Jayapura ini mengutip pendapat Imam Asy Sayrozi dalam kitab Al Muhaddzam Imam Nawawi dalam Kitab Al Majmu' syarah Al Muhaddzab.

Berikut kata Ustadz Nur Rokhim yang diunggah dalam laman sosial media :

"ITULAH PENTINGNYA NGAJI FIQIH, AGAR TAU KALAU JADI PRESIDEN ITU LEBIH DI UTAMAKAN DALAM MENGIMAMI SHOLAT"

(Ayo ngaji, buang jauh-jauh kebodohan)

Disebutkan dalam kitab Al Muhaddzab karya Imam As Syairozi, dan penjelasan Imam Nawawi dalam kitab Al Majmu' Syarah Al Muhadzdzab sy tulis di bawah ini : 

"Jika pemimpin datang di suatu daerah maka dia didahulukan jadi imam daripada yang faqih, qori', dan org yg waro', tuan rumah, imam masjid dan seterusnya".

وَقَدْ أَوْضَحْتُهُ فِي تَهْذِيبِ اللُّغَاتِ: قَالَ أَصْحَابُنَا رَحِمَهُمُ اللَّهُ إذَا حَضَرَ الْوَالِي فِي مَحَلِّ وِلَايَتِهِ قُدِّمَ عَلَى جَمِيعِ الْحَاضِرِينَ فَيُقَدَّمُ عَلَى الافقه والاقراء  وَالْأَوْرَعِ وَعَلَى صَاحِبِ الْبَيْتِ وَإِمَامِ الْمَسْجِدِ إذَا أَذِنَ صَاحِبُ الْبَيْتِ وَنَحْوُهُ فِي إقَامَةِ الصَّلَاةِ فِي مِلْكِهِ فَإِنْ لَمْ يَتَقَدَّمْ الْوَالِي قَدَّمَ من شاء من يَصْلُحُ لِلْإِمَامَةِ وَإِنْ كَانَ غَيْرُهُ أَصْلَحَ مِنْهُ لِأَنَّ الْحَقَّ فِيهَا لَهُ فَاخْتَصَّ بِالتَّقَدُّمِ وَالتَّقْدِيمِ: قَالَ الْبَغَوِيّ وَالرَّافِعِيُّ وَيُرَاعَى فِي الْوُلَاةِ تَفَاوُتُ الدَّرَجَةِ فَالْإِمَامُ الْأَعْظَمُ أَوْلَى مِنْ غَيْرِهِ ثُمَّ الْأَعْلَى فَالْأَعْلَى مِنْ الْوُلَاةِ وَالْحُكَّامِ وَحَكَى الرَّافِعِيُّ قَوْلًا أَنَّ الْمَالِكَ أَوْلَى مِنْ الْإِمَامِ الْأَعْظَمِ وَهَذَا شَاذٌّ غَرِيبٌ ضَعِيفٌ جِدًّا: وَلَوْ اجْتَمَعَ قوم لاوالى مَعَهُمْ فِي مَوْضِعٍ فَإِنْ كَانَ مَسْجِدًا فَإِمَامُهُ أَحَقُّ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ مَسْجِدٍ أَوْ كَانَ مَسْجِدًا لَيْسَ فِيهِ إمَامٌ فَسَاكِنُ الْمَوْضِعِ بِحَقٍّ اولى بالتقديم والتقدم مِنْ الْأَفْقَهِ وَغَيْرِهِ سَوَاءٌ سَكَنَهُ بِمِلْكٍ أَوْ إجَارَةٍ أَوْ عَارِيَّةٍ أَوْ أَسْكَنَهُ سَيِّدُهُ وَلَوْ حَضَرَ شَرِيكَانِ فِي الْبَيْتِ أَوْ أَحَدُهُمَا وَالْمُسْتَعِيرُ مِنْ الْآخَرِ لَمْ يَتَقَدَّمْ غَيْرُهُمَا إلَّا بِإِذْنِهِمَا وَلَا أَحَدُهُمَا إلَّا بِإِذْنِ الْآخَرِ فَإِنْ لَمْ يَحْضُرْ إلَّا أَحَدُهُمَا فَهُوَ أَحَقٌّ حَيْثُ يَجُوزُ انْتِفَاعُهُ.

SEMOGA FAHAM. 😆

Pendapat Ustad Abdus Somad

Lebih lanjut dalam kolom komentar Ustadz Nur Rokhim menyertakan pendapat Ustadz Abdul Somad saat tabligh di kalimantan sebagaimana diberitakan oleh media lokal.

"Berkumpul kita semua, di Kabupaten, di Kota, di Provinsi Kalimantan Timur ini, maka yang paling layak menjadi imam adalah waliyyul amr, pemimpin-gubernur, gubernur yang jadi imam. Kalau gubernur tidak ada, wakil (gubernur), kalau tidak ada atau segan maju karena belum dilantik, maka diangkatlah Imam Ratib," tegasnya Ustadz Shomad.

Sumber: Ustadz Nur Rokhim