Meski seperti main-main, tapi alasan kenapa kita di Indonesia kok pada bermazhab Syafi'i, benar juga kalau disebabkan sistem zonasi.
1. Zonasi Mazhab Hanafi
Seandainya Anda tinggal di India, Pakistan, Turki, China dan sekitaran bekas khilafah Turki Utsmani, pasti lah Anda bermazhab Hanafi.
Alasannya karena semua guru fiqih yang tinggal di negeri itu, rata-rata memang bermazhab Hanafi. Khilafah Turki memang bermazhab Hanafi
2 Zonasi Mazhab Maliki
Kalau kebetulab Anda lahir dan tinggal di Libia, Tunis, Aljazair, Maroko dan Andalusia, pastilah Anda bermazhab Maliki.
Alasannya karena para ulama di sekitaran Afrika Utara itu dulunya pada ngaji kepada Imam Malik. Mereka bermazhab Maliki dan wajar kalau para muridnya hingga hari ini bermazhab Maliki.
3. Zonasi Mazhab Syafi'i.
Indonesia, Malaysia, Brunai, Thailand, Singapura dan sekitarannya Asia Tenggara memang zonasi mazhab Syafi'i murni. Maksudnya murni tanpa tercampur dengan keberadaan mazhab-mazhab lain.
Sedangkan Mesir, Iraq, Suriah, Yaman, Saudi dan sekitarannya meski banyak ulama bermazhab Syaf'i, namun tidak bisa dipungkiri keberadaan mazhab lain.
4. Zonasi Mazhab Hambali
Saudi Arabia dikenal sebagai negeri yang secara resmi mengendors mazhab Hambali. Bukan apa-apa, kalau tidak akan ada pemerintah Saudi, boleh jadi mazhab Hambali sudah hilang ditelan zaman.
Kita berterima kasih kepada penguasa Saudi yang berjasa menjaga mazhab ini dari kepunahan.
* * *
Dengan adanya peta zonasi seperti ini, tiap kita harus mengerti situasi. Jangan lah misalnya kita di Saudi malah melecehkan mazhab Hambali. Begitu juga di Indonesia kok malah memaki mazhab Syafi'i.
Sebenarnya melecehkan dan mencemooh mazhab lain itu terlarang dan haram, dimana pun kita berada.
Penulis : Ahmad Sarwat, Lc., MA
Note
Di Indonesia ini kalau bicara ilmu fiqih yang betulan, pastinya mazhab Syafi'i. Tidak mungkin ada orang di Indonesia kok ujug-ujug bermazhab Hanafi, Maliki atau Hambali.
Belajar sama siapa? Dimana? Pakai kitab apa?
Faktanya di negeri kita tidak ada yang jual kitab fiqih selain mazhab Syafi'i. Juga tidak ada pengajian dan guru yang selain bermazhab selain Syafii.
Kalau buku, pengajian dan guru yang bukan fiqih dan tidak bermazhab apa pun memang banyak.
Tapi memang jadi lucu, ngakunya fiqih tapi tidak jelas mazhabnya. Sebenarnya yang diajarkan bukan ilmu fiqih, karena isinya cuma kompilasi hasil comot mazhab sana comot mazhab sini. Sebenarnya sejak awal memang tidak belajar ilmu fiqih.
Sumber: https://www.facebook.com/ustsarwat/posts/2813460895337881
1. Zonasi Mazhab Hanafi
Seandainya Anda tinggal di India, Pakistan, Turki, China dan sekitaran bekas khilafah Turki Utsmani, pasti lah Anda bermazhab Hanafi.
Alasannya karena semua guru fiqih yang tinggal di negeri itu, rata-rata memang bermazhab Hanafi. Khilafah Turki memang bermazhab Hanafi
2 Zonasi Mazhab Maliki
Kalau kebetulab Anda lahir dan tinggal di Libia, Tunis, Aljazair, Maroko dan Andalusia, pastilah Anda bermazhab Maliki.
Alasannya karena para ulama di sekitaran Afrika Utara itu dulunya pada ngaji kepada Imam Malik. Mereka bermazhab Maliki dan wajar kalau para muridnya hingga hari ini bermazhab Maliki.
3. Zonasi Mazhab Syafi'i.
Indonesia, Malaysia, Brunai, Thailand, Singapura dan sekitarannya Asia Tenggara memang zonasi mazhab Syafi'i murni. Maksudnya murni tanpa tercampur dengan keberadaan mazhab-mazhab lain.
Sedangkan Mesir, Iraq, Suriah, Yaman, Saudi dan sekitarannya meski banyak ulama bermazhab Syaf'i, namun tidak bisa dipungkiri keberadaan mazhab lain.
4. Zonasi Mazhab Hambali
Saudi Arabia dikenal sebagai negeri yang secara resmi mengendors mazhab Hambali. Bukan apa-apa, kalau tidak akan ada pemerintah Saudi, boleh jadi mazhab Hambali sudah hilang ditelan zaman.
Kita berterima kasih kepada penguasa Saudi yang berjasa menjaga mazhab ini dari kepunahan.
* * *
Dengan adanya peta zonasi seperti ini, tiap kita harus mengerti situasi. Jangan lah misalnya kita di Saudi malah melecehkan mazhab Hambali. Begitu juga di Indonesia kok malah memaki mazhab Syafi'i.
Sebenarnya melecehkan dan mencemooh mazhab lain itu terlarang dan haram, dimana pun kita berada.
Penulis : Ahmad Sarwat, Lc., MA
Note
Di Indonesia ini kalau bicara ilmu fiqih yang betulan, pastinya mazhab Syafi'i. Tidak mungkin ada orang di Indonesia kok ujug-ujug bermazhab Hanafi, Maliki atau Hambali.
Belajar sama siapa? Dimana? Pakai kitab apa?
Faktanya di negeri kita tidak ada yang jual kitab fiqih selain mazhab Syafi'i. Juga tidak ada pengajian dan guru yang selain bermazhab selain Syafii.
Kalau buku, pengajian dan guru yang bukan fiqih dan tidak bermazhab apa pun memang banyak.
Tapi memang jadi lucu, ngakunya fiqih tapi tidak jelas mazhabnya. Sebenarnya yang diajarkan bukan ilmu fiqih, karena isinya cuma kompilasi hasil comot mazhab sana comot mazhab sini. Sebenarnya sejak awal memang tidak belajar ilmu fiqih.
Sumber: https://www.facebook.com/ustsarwat/posts/2813460895337881
KOMENTAR